Institut Teknologi Kalimantan (ITK) baru-baru ini menjadi tuan rumah dalam sebuah kegiatan yang melibatkan berbagai perguruan tinggi negeri di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan pada tanggal 24 Oktober 2024, SPI dari tujuh institusi di wilayah ini berkumpul untuk meresmikan pembentukan Komunitas Satuan Pengawas Internal (SPI) PTN Kaltim-tara. Selain SPI ITK, kegiatan ini juga dihadiri oleh SPI Universitas Mulawarman, SPI Politeknik Negeri Samarinda, SPI Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, SPI Politeknik Negeri Balikpapan, SPI Universitas Borneo Tarakan, dan SPI Politeknik Negeri Nunukan. Komunitas ini diinisiasi sebagai platform yang bertujuan memperkuat dukungan lintas institusi dan kolaborasi antar rekan seprofesi di lingkungan pendidikan tinggi.

Sebagai pengawas internal, SPI memiliki peran vital dalam menjaga tata kelola yang baik dan integritas institusi. Dalam forum tersebut, Kepala Biro Umum dan Akademik ITK, Bapak Yuspian, S.Sos., M.I.R., memberikan sambutan yang menekankan pentingnya budaya integritas dalam tata kelola kampus serta bagaimana peran SPI dapat membangun kepercayaan publik.

Pemaparan dari Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur dengan materi Fraud Control Plan, juga menjadi sorotan. Beliau menjelaskan mengenai pentingnya pengawasan untuk pencegahan kecurangan di institusi pendidikan, yang menekankan bahwa pengawasan SPI sangat krusial untuk mempertahankan integritas dan akuntabilitas institusi.

Komunitas untuk Kolaborasi dan Pengembangan Kompetensi

Pembentukan Komunitas SPI ini didasarkan pada semangat kebersamaan dan hak kebebasan berserikat yang dijamin konstitusi. Dalam diskusi, para peserta mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi di institusi masing-masing dan bagaimana kolaborasi dapat memperkuat upaya pengawasan. Dengan adanya komunitas ini, SPI diharapkan bisa saling bertukar informasi, memberikan rekomendasi, dan mendukung tugas-tugas pengawasan yang semakin kompleks.

Struktur organisasi komunitas ini dibentuk dengan tujuh anggota utama, di mana Ketua SPI ITK dipilih sebagai Ketua, dan Ketua SPI Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sebagai Sekretaris. Pelibatan generasi muda di posisi kunci diharapkan dapat membawa pendekatan baru dalam tugas pengawasan serta memastikan keberlanjutan pengalaman melalui bimbingan langsung dari anggota senior.

Program Pengembangan Berkelanjutan

Komunitas SPI akan mengadakan kegiatan rutin, termasuk workshop dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi anggota. Dengan pertemuan tahunan, komunitas ini bertujuan memberikan ruang bagi tiap anggota SPI untuk mempelajari teknik pengawasan modern dan memperluas jejaring antar-institusi. Di akhir acara, seluruh perwakilan SPI menandatangani berita acara sebagai bentuk komitmen bersama untuk membentuk komunitas ini.

Dengan semangat kolaborasi ini, Komunitas SPI di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara diharapkan dapat menjadi tempat anggota untuk saling mendukung dalam menjalankan peran SPI di perguruan tinggi masing-masing.